Workshop Agro Abian Salak: Perkuat SDM, Tata Kelola, dan Kearifan Lokal

  • Dibaca: 438 Pengunjung
  • |
  • 22 November 2025
  • |
  • Kontributor: I Made Satria Wintara

Sesi Foto Bersama Penyerahan Piagam Penghargaan kepada Narasumber di Agro Abian Salak pada Sabtu, 22/11/2025

Sabtu, 22 November 2025 — Agro Abian Salak kembali menunjukkan komitmen besarnya dalam mengembangkan agrowisata berbasis kearifan lokal melalui penyelenggaraan Workshop Penguatan Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola. Kegiatan yang dipelopori oleh pendirinya, I Nyoman Mastra atau Pak Kongking, ini mendapat dukungan dari Pertamina Foundation, dan dihadiri oleh praktisi sekaligus akademisi dari Universitas Dhyana Pura, Prof. Dr. I Nengah Laba.

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Prof. Dr. I Nengah Laba dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Pendidikan dan Humaniora, Universitas Dhyana Pura dengan materi English for Tour Guide, I G. A. Dimas M., S.Kom. yang membawakan materi Digital Marketing, serta Putu Gede Asnawa Dikta. Kegiatan ini diikuti oleh tim Agro Abian Salak serta pemuda-pemudi desa sekitar. Antusiasme peserta terlihat jelas, terlebih karena mereka mendapatkan kesempatan praktik langsung bersama para pakar di bidangnya.

Dalam sambutannya, Pak Kongking menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas SDM untuk menjaga keberlanjutan agrowisata sekaligus mempertahankan kearifan lokal. Ia menuturkan bahwa Agro Abian Salak tidak hanya diciptakan sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi pendidikan, penelitian, dan pelestarian budidaya salak.

“Kami ingin Agro Abian Salak menjadi ruang belajar bagi siapa saja. Bukan sekadar tempat berwisata, tetapi tempat memahami budaya, teknik bertani, hingga inovasi olahan salak. Karena itu, kami juga tengah merencanakan pembangunan Museum Salak sebagai wahana edukasi dan dokumentasi perjalanan panjang buah salak di Bali,” jelas Pak Kongking.

Dukungan dari Pertamina Foundation turut memperkuat penyelenggaraan kegiatan ini, terutama dalam mendorong kapasitas masyarakat lokal untuk mengelola potensi alam secara berkelanjutan. Sementara itu, kehadiran Prof. Dr. I Nengah Laba—yang merupakan praktisi dan akademisi dari Universitas Dhyana Pura—memberikan bobot akademik sekaligus perspektif praktis bagi peserta, terutama dalam bidang kepemanduan wisata.

Workshop ini berlangsung bertepatan dengan memasuki musim panen Salak Bali, yang jatuh pada bulan Desember hingga Februari. Pada masa ini, produksi salak meningkat signifikan, dan masyarakat memanfaatkannya dengan mengembangkan aneka produk turunan seperti wine salak, dodol, kripik, sirup, dan manisan. Inovasi-inovasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan serta menambah nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Agro Abian Salak kini menjadi salah satu destinasi agrowisata yang banyak dikunjungi wisatawan, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai kampus. Keunikan budidaya salak, keindahan alam, serta inovasi produk lokal menjadikannya pusat pembelajaran dan penelitian yang terus berkembang.

  • Dibaca: 438 Pengunjung
  • |
  • 22 November 2025