Pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi para usia produktif, termasuk para pelaku ekonomi di kalangan masyarakat perkotaan dan pedesaan di Bali. Bali yang hanya mengandalkan pariwisata menyebabkan ekonomi menjadi tidak stabil. Hal ini semakin kompleks di tengah masifnya kemajuan teknologi. Untuk itu, pendampingan ke tengah masyarakat sebagai wujud pengabdian bagi dosen perlu diwujudnyatakan dengan memanfaatkan teknologi.  Pemanfaatan teknologi mesti dilakukan secara optimal dalam berbagai kreativitas agar memberikan dampak positif. Berkaitan dengan hal ini, dosen dari UNRAM, UNDWI, STIMIK, dan UNMAS bersinergi melakukan pendampingan bidang entrepreneurship bagi pengurus PKK di Kota Tabanan.

“Adanya jiwa entrepreneurship yang dimiliki oleh pengurus PKK di Kota Tabanan dapat memberikan dampak pada meningkatnya pendapatan bagi pengurus PKK di Kota Tabanan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan dan pelatihan entrepreneurship Dalam Peningkatan Ekonomi bagi Pengurus PKK di Kota Tabanan Selama Pandemi Covid-19” ungkap Suparyana Dosen muda di Prodi Agribisnis Universitas Mataram yang pulang kampung untuk memberikan penyuluhan di daerah kelahirannya.

Melihat efek ekonomi yang diakibatkan selama Pandemi Covid-19 di Kota Tabanan, Tim peneliti Unram (Pande Komang Suparyana, S.TP., M.Agb.), Undwi (I Gusti Agung Nyoman Dananjaya, SP., M.Agb.), STIMIK (I Made Dedy Setiawan, S.Pd., M.Pd) dan Unmas (Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniti, SP., M.P) berkolaborasi memberikan penyuluhan dan pengetahuan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi kreatif.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi Pengurus PKK di Kota Tabanan ini dilaksanakan selama satu bulan pada Agustus 2020.

Dananjaya menjelaskan penyuluhan dilakukan dengan menanamkan jiwa entrepreneurship bagi pengurus PKK. Melalui kegiatan penyuluhan dan pengabdian masyarakat ini, pengurus PKK akan  mengetahui produk-produk ekonomi kreatif yang dapat dipasarkan selama pandemi covid-19. Pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan ekonomi kreatif. Ini lebih diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia, penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan potensi dan minat masyarakat. Masyarakat dapat menentukan jenis usahanya sendiri sesuai kondisi wilayah dan mereka dapat menciptakan pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat setempat.

Melalui kegiatan pengabdian, upaya pemberdayaan masyarakat akan menjadi pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis produk ekonomi kreatif sesuai sasaran pasar yang dituju. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan pengurus PKK di Kota Tabanan tentang kegiatan ekonomi kreatif yang sesuai dengan daerahnya. Ini diindikasikan dari  kategori tahu meningkat 33% dari 25% menjadi 58%, kategori cukup tahu meningkat 9% dari 33% menjadi 42% dan kategori tidak tahu menurun dari 42% menjadi 0%.

“Kegiatan ekonomi kreatif juga dapat berkembang dengan didukung oleh media sosial, contohnya instagram yang menjadi media promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan produksi, khususnya di era milenial seperti sekarang ini,” jelas Suparyana ketika ditemui di sela-sela kegiatan.

“Peningkatan pendapatan kegiatan usaha anggota PKK dapat dimaksimalkan lagi dengan penggunaan fitur-fitur instagram, diantaranya fitur geotagging yang dapat memudahkan followers dalam mengakses informasi alamat dan live instagram (insta story) dapat menjadi media pemasaran langsung”, saran Setiawan kepada peserta penyuluhan.

Yuniti, dosen dari UNMAS Denpasar menambahkan bahwa secara umum pengurus PKK yang mengikuti pelatihan sebanyak 24 orang pengurus dari Desa Bongan, Sudimara, Tunjuk, Delod Peken, Dajan Peken, Denbantas, Wanasari dan Buahan sangat antusias dan menunjukkan respon yang baik serta aktif selama diskusi pada saat kegiatan ini berlangsung.

Ditulis oleh: Pande Komang Suparyana