Country Rank ke-47 di Bawah Malaysia dan Thailand, Indonesia Perlu Tingkatkan Literasi Riset melalui Kerjasama Terbitan
Dana Riset Naik, Tapi Porsinya Kecil (sumber foto: https://demo.katadata.co.id/grafik/2019/02/21/ diakses 27/3/21)
Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) menyusun Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca). Kegiatan literasi dipengaruhi beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya adalah kecakapan, akses, alternatif, dan budaya. Kategori Indeks Alibaca terbagi atas lima kategori, yakni sangat rendah (0-20,00), rendah (20,01-40,00), sedang (40,01-60,00), tinggi (60,01-80,00), dan sangat tinggi (80,01-100).
Indeks Alibaca menunjukkan, hanya sembilan provinsi yang masuk dalam kategori sedang, 24 provinsi berkategori rendah, dan satu provinsi termasuk sangat rendah. Rata-rata indeks Alibaca nasional berada di titik 37,32% yang tergolong rendah (katadata.com). Hal ini berbanding lurus dengan indeks riset Indonesia di ranking 47 dan masih lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia di ranking 33. Kategori ranking ini dilihat dari jumlah artikel ilmiah dan sitasi di tingkat internasional sebagaimana dilangsir dari www.scimagojr.com/countryrank.php (diakses 27/3/2021). Apakah ini disebabkan karena jumlah dana riset yang masih minim? Jawaban atas pertanyaan ini ada di peneliti dan pengambil kebijakan.
Akan tetapi, masalah ranking ini penting menjadi concern bersama untuk meningkatkan peringkat Indonesia di kancah dunia, khususnya dalam bidang riset. Ini memerlukan berbagai upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan literasi riset secara berkesinambungan serta kesadaran kolektif nan kompetitif dari seluruh anak bangsa. Menyikapi permasalahan ini, Denpasar Institute sebagai Lembaga Riset & Pengembangan SDM membentuk Penerbit YAGUWIPA untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan hasil riset, IPTEKS, dan karya sastra sebagai bentuk gerakan literasi riset dan humaniora.
YAGUWIPA mengajak para pelaksana pengabdian masyarakat, peneliti, inovator, praktisi, dan akademisi untuk berbagi IPTEKS melalui buku berISBN dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk memperkuat sinergi dalam membudayakan literasi di Indonesia.
YAGUWIPA dipercaya oleh publik sebagai penerbit kredibel dengan menjadi anggota resmi IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan FORPIN (Forum Penulis dan Penerbit Indonesia)
Visi
Menjadi penerbit kredibel yang mampu menyebarluaskan hasil riset, ipteks, karya sastra dan humaniora demi tercapainya program literasi sosial
Misi
Tujuan
Denpasar Institute: SDM Berkualitas Kunci Pertumbuhan Ekonomi Bali Berkelanjutan
Denpasar Institute Gelar Workshop Soft Skill untuk Tingkatkan Kualitas SDM Lokal
Program Edukasi Denpasar Institute Dorong Generasi Muda Melek Teknologi
Hasil Riset Denpasar Institute Ungkap Tren Baru Inovasi Ekonomi Digital di Bali
Membangun Ekosistem Kreatif: Kolaborasi Anak Muda Bali Bersama Denpasar Institute
Peran Indonesia dalam Bidang Pendidikan di ASEAN
Pola Komunikasi Publik di tengah Pandemi Covid-19
TUMPEK LANDEP–LANDUHING IDEP: RESEARCH METHOD UNTUK MENJAGA KETAJAMAN INTELEGENSI DAN INTELEKTUAL
Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19
SADHAKA SANG SISTA: TEMPAT MEMINTA AJARAN DAN PETUNJUK SUCI