Rencana Pengabdian kepada Masyarakat, Kunjungan Peneliti ke Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali

  • Dibaca: 813 Pengunjung
  • |
  • 30 Desember 2020
  • |
  • Kontributor:

Dr. Laba saat berkunjung ke kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali pada Selasa, 29 Desember 2020

"Peneliti dan riset menjadi dua faktor penentu kemajuan pertanian di suatu negara. Kemajuan dimaksud secara umum dapat dilihat dari sisi perubahan perilaku petani, peningkatan produksi, efektifitas dan efisiensi usaha tani. Bahkan, ketepatan sasaran dan kebijakan pemerintah terkait dengan pertanian sangat tergantung dari kemajuan riset dan inovasi." jelas Prof. Widnyana, peneliti bidang pertanian. 

Prof. Widnyana menambahkan bahwa Pertanian di Indonesia, khususnya di Bali saat ini dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis. Beberapa persoalan mendasar dan tantangan pembangunan pertanian di Bali antara lain:

  • Perubahan struktur sosio-demografi, termasuk rendahnya generasi muda Bali terjun di bidang pertanian
  • Makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi
  • Perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat
  • Masih terbatasnya kemampuan sistem pertanian dan pemanfaatan teknologi
  • Terbatasnya akses petani terhadap permodalan
  • Rendahnya nilai tukar petani 
  • Kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian
  • Tekanan  globalisasi yang mengakibatkan pergeseran pertanian ke industri pariwisata
  • Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi

Untuk mencari dan menemukan solusi alternatif dalam menghadapi persoalan tersebut, Prof. Widnyana didampingi peneliti lainnya, Dr. Laba berkunjung dan menyampaikan surat permohonan kerjasama sekaligus mohon audensi ke Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali pada Selasa, 29 Desember 2020. Selain mengajukan surat permohonan, tim Pusat Kajian Pertanian Bali ingin menyampaikan kerjasama untuk saling bersinergi dalam melakukan pengabdian masyarakat, khususnya di bidang pertanian. 

Prof.Widnyana dan Dr. Laba diterima oleh Bapak Erik yang akan segera menyampaikan surat permohonan kerjasama dan permohonan audensi dari Pusat Kajian Pertanian Bali.

Dr.Laba menyampaikan bahwa Pusat Kajian Pertanian Bali diharapkan berkontribusi secara praktis dan mampu memberi solusi untuk memajukan pertanian, khususnya pertanian di Bali. "Untuk itu, kerjasama dengan pemerintah dan berbagai stakeholder terkait sangat dibutuhkan", ujar Dr. Laba yang juga merupakan salah satu inisiator dibentuknya Pusat Kajian Pertanian Bali.

"Ke depan Pusat Kajian Pertanian Bali akan terus menjalin kerjasama dengan peneliti, pengusaha, akademisi, kelompok tani dan petani yang memiliki niat dan minat yang sama untuk memajukan pertanian. Untuk meningkatkan peran dan fungsinya, Pusat Kajian Pertanian Bali juga menjalin kerjasama dengan para praktisi yang concern terhadap persoalan pertanian," tegas Dr. Laba di sela-sela kunjungan ke kantor dinas pertanian dan ketahanan provinsi Bali. 

"Secara praktis, hasil riset Pusat Kajian Pertanian Bali diharapkan dapat memberikan masukan ke pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memajukan pertanian Bali. Pusat Kajian Pertanian Bali memiliki visi "Menjadi pusat kajian bidang pertanian yang bertumpu pada kearifan lokal dengan sentuhan teknologi global", tutup Prof. Widnyana saat meninggalkan kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

  • Dibaca: 813 Pengunjung
  • |
  • 30 Desember 2020