Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar pertunjukan seni bertajuk “Nuwur Kukuwung Ranu”. 

  • Dibaca: 878 Pengunjung
  • |
  • 16 Mei 2022
  • |
  • Kontributor: Ni Ketut Ayu Pratini Wulandari

Pertunjukan Seni bertajuk “Nuwur Kukuwung Ranu”

Serangkaian memperingati perayaan Tumpek Wariga, Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar pertunjukan seni bertajuk “Nuwur Kukuwung Ranu”. Nuwur berarti ‘mendatangkan’ atau ‘menjemput’ terutama merujuk makna mendatangkan tokoh yang dihormati; kakuwung (Jawa Kuno: kuwung-kuwung yang berarti ‘pelangi’) dimaknai sebagai momen awan yang indah bak pelangi yang membiaskan sinarnya di atas air jernih Danau Batur pada saat bulan purnama; sedangkan Ranu berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya ‘danau’. Danau adalah elemen penting dari enam elemen alam utama yang wajib dimuliakan manusia Bali. Pertunjukan bernuansa ekologis yang kental ini terlahir dari ruang pemaknaan atas keistimewaan Danau Batur yang dalam konteks peradaban Bali disebut sebagai hulu dari sumber mata air Pulau Dewata. Pagelaran “Nuwur Kukuwung Ranu” adalah jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali. Oleh karena itu, pementasan “Nuwur Kukuwung Ranu” dapat dimaknai sebagai mendatangkan bias-bias sinar kejernihan dari danau, dengan tujuan penghormatan, pemuliaan, dan pengharapan agar kelestarian danau senantiasa dapat terjaga.

Pagelaran ini merupakan rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Air Sumber Kehidupan dan Penyembuh Peradaban. Selain pertunjukan seni, ditampilkan juga pameran program pelestarian Danau Batur yang dibuka sejak tanggal 13 Mei 2022. Pertunjukan seni juga akan direspons oleh tujuh pelukis yang akan melakukan Live Painting. Ketujuh pelukis itu adalah Putu Sutawijaya, Wayan Kun Adnyana, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Wayan Karja, Wayan Sujana Suklu, dan Wayan Setem. Pertunjukan seni sebagai wujud penghormatan dan pemuliaan atas keistimewaan Danau Batur yang menghidupi Pulau Dewata ini berlangsung di Pura Segara Danu, Batur Kabupaten Bangli, Sabtu 14 Mei 2022. Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana dalam sambutannya menjelaskan pentas “Nuwur Kukuwung Ranu” merupakan satu langkah edukatif yang dihadirkan untuk menggugah kesadaran kolektif manusia dalam menjaga lingkungan, khususnya pelestarian air. “Hari ini kami mempersembahkan seni pertunjukan lingkungan yang mengingatkan dan sekaligus mengajak kita semua menjaga, dan menyelamatkan, melestarikan Danau Batur. Ini salah satu hasil karya dari teman-teman ISI Denpasar yang bisa kita banggakan dan nanti bisa menyemarakkan pariwisata budaya di Bali,” papar Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana saat memberikan sambutan pembukaan pagelaran “Nuwur Kukuwung Ranu”, Sabtu 14 Mei 2022.

Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Cok Ace) menyebutkan berbagai upaya pelestarian lingkungan di Bali tidak hanya dilakukan secara sekala (nyata) tetapi juga niskala, dengan upacara-upacara untuk memuliakan ciptaan-Nya. “Kita tidak cukup sebatas daripada filosofi-filosofi, tapi perlu Langkah-langkah nyata apa yang kita lakukan. Untuk itu pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan beberapa peraturan daerah dan peraturan Gubernur dalam rangka menjaga lingkungan alam Bali,” kata Cok Ace. Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar mengatakan pendekatan seni sangatlah penting untuk membangun kesadaran bersama. Terlebih, Danau Batur menjadi danau prioritas nasional yang wajib dipulihkan dari ancaman seperti penyempitan dan pencemaran lingkungan. "Langkah kerja pentas seni dan pameran ini, sebuah even yang sangat berharga dalam upaya konservasi alam dan pelestarian lingkungan termasuk danau yang ada disini," ungkapnya

Menurutnya, seni dan budaya Bali bisa menjadi instrumen untuk terus-menerus mengingatkan diri untuk menjaga kelestarian lingkungan, termasuk danau di dalamnya. Kegiatan ini menjadi salah satu strategi kultural untuk menjaga dan memulihkan alam yang diharapkan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lainnya di Indonesia. “Sekali lagi terimakasih saya ucapkan kepada semua elemen di Bali yang telah secara nyata menyuguhkan percontohan tata Kelola bentang alam, landscape management dengan tingkat harmoni yang selalu terjaga. Menjadi percontohan penting untuk tata Kelola bentang alam di wilayah Tanah Air Indonesia,” tutupnya. 

Sumber: https://isi-dps.ac.id/kegiatan/nuwur-kukuwung-ranu-pergelaran-seni-pertunjukan-lingkungan-memuliakan-mahaindah-danau-batur/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=nuwur-kukuwung-ranu-pergelaran-seni-pertunjukan-lingkungan-memuliakan-mahaindah-danau-batur

https://rri.co.id/denpasar/budaya/1455159/nuwur-kukuwung-ranu-pagelaran-seni-sebagai-pemuliaan-danau-batur?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

  • Dibaca: 878 Pengunjung
  • |
  • 16 Mei 2022