Integritas: Jujur, Jemet dan Jengah sebagai Landasan Profesionalisme Kerja
Salah satu filosopi tetua Bali yang berkaitan dengan profesionalisme dan etos kerja modern adalah jujur, jemet dan jengah. Dikaitkan dengan teori integritas diri, filosopi ini sangatlah relevan. Dalam konteks profesionalisme, integritas diri didefinisikan sebagai kualitas dan prinsip moral di dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten. Jadi definisi integritas dalam konteks profesionalisme adalah suatu kepribadian pekerja yang mengedepankan nilai moral (jujur), disiplin (jemet) dan bertanggung jawab (jengah). Seorang pekerja dianggap jujur, jemet dan jengah (baca: berintegritas) ketika ia memiliki kepribadian dan karakter di bawah ini:
Sehingga akan dapat memunculkan beberapa manfaat integritas bagi seorang pekerja sebagai berikut:
Integritas adalah hal terpenting dalam kehidupan seorang pekerja. Sebab, karakteristik tentang bagaimana cara mengurutkan tahapan menjadi pekerja profesional dirangkai sebagai berikut:
Secara ringkas konsep jujur, jemet, dan jengah merupakan akar dari integritas dan sangat dibutuhkan bagi para pekerja karena:
Maka, tanpa integritas, motivasi itu berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas tidak berdaya; tanpa kapasitas, pemahaman terbatas; tanpa pemahaman, pengetahuan tidak ada artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman itu buta. Pengalaman mudah diberikan dan digunakan dengan cepat oleh para pekerja yang bertumpu pada filosopi jujur, jemet, dan jengah.
Sumber inspirasi tulisan: https://www.maxmanroe.com/arti-integritas